SOAL PENILAIAN HARIAN
Mata
Pelajaran: Bahasa
Indonesia; Bab/
Materi: 8/
Drama-drama Kehidupan; Kelas/Semester: VIII/ Genap
1.
Pengertian drama yang tepat adalah…
b. Karya
sastra yang bercerita tentang suatu kejadian yang penuh khayalan dan dianggap
oleh masyarakat sebagai sesuatu yang tidak benar terjadi.
c. Suatu
karangan yang mengutamakan keindahan kata-kata.
d. Teks yang ditulis dalam bentuk percakapan yang menggambarkan kehidupan dan watak manusia melalui tingkah laku yang dipentaskan.
d. Teks yang ditulis dalam bentuk percakapan yang menggambarkan kehidupan dan watak manusia melalui tingkah laku yang dipentaskan.
2.
Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri
drama, yaitu…
a. berupa
cerita
b. berbentuk
dialog
c. berbentuk
bait-bait
d. bertujuan
untuk dipentaskan
3.
Istilah-istilah yang merujuk pada pengertian
drama, kecuali…
a. sendratari
b. lakon
c. teater
d. orkestra
4.
Nama pertunjukkan tradisional Betawi yang
dipentaskan dengan iringan Gambang Kromong adalah…
a. Lenong
b. Ludruk
c. Tonil
d. Arja
5.
Kesenian drama tradisional Bali yang tokohnya menggunakan topeng dan umumnya bersifat lucu dengan lakon/cerita bersumber dari sejarah atau babad disebut...
a. Pantomim
b. Tablo
c. Bondres
d. Ketoprak
6.
Yang termasuk unsur-unsur intrinsik dalam cerita drama
antara lain…
b. tema,
alur, pengarang, panggung, amanat
c. tokoh,
wawancang, kramagung, panggung
d. sutradara,
pemeran, penulis naskah, penonton
7.
Tokoh yang mengalami perubahan nasib atau watak
selama pertunjukan disebut…
a. tokoh
utama
b. tokoh
berkembang
c. tokoh
statis
d. tokoh
protagonis
Bacalah cuplikan drama berikut untul soal nomor 8—11!
Malin Kundang adalah seorang anak
yang telah lama merantau meninggalkan tanah kelahirannya. Ia mengembara mengadu
nasib demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Ia meninggalkan Mande, ibu
kandungnya seorang diri di tanah kelahirannya. Singkat cerita, akhirnya Malin
Kundang berhasil menikah dengan seorang putri saudagar kaya raya. Ia pun
kembali ke tanah kelahirannya bersama sang putri.
Malin : Istriku, inilah tanah kelahiranku dulu. (menunjuk ke arah daratan dari atas perahu
yang bersandar)
Putri : Sungguh indah sekali tanah kelahiran kau ini, Kanda.
Mande : (berlari tertatih-tatih) Malin! Kaukah itu, Nak? (berteriak-teriak girang)
Putri : Siapakah wanita tua itu, Kanda?
Malin : (menyembunyikan wajah terkejut) Kanda tak tahu, Dinda. Mungkin itu hanya pengemis yang ingin meminta sedikit sumbangan dari kita saja. Sudah jangan pedulikan lagi dia.
Mande : Malin, ini ibumu Nak. Sudah lupakah kau pada ibu yang telah mengandung dan membesarkan kau ini, Malin?
Malin : Wahai, wanita tua! Jangan sekali-kali kau berani mengaku sebagai ibuku. Enyahlah kau! Ibuku bukan wanita tua renta sepertimu, dan ibuku sudah lama meninggal. Pergi kau dari sini! Jangan sampai kau mengotori kapalku ini! (berteriak emosi sambil menunjuk ke Mande)
Mande : (menangis menahan kesedihan) Ya Tuhan, kenapa pula anakku berubah menjadi seperti ini? Apa salahku ini Tuhan? Jika memang ia bukan anakku, maka maafkanlah ia yang telah menghinaku ini. Namun jika ia benar anakku si Malin Kundang, maka hukumlah dia yang telah durhaka itu! (menengadahkan tangan)
Tiba-tiba terdengar suara
gemuruh, langit cerah siang itu berubah gelap. Petir datang menggelegar. Badai
besar tiba-tiba datang dan kapal Malin Kundang terbalik. Seketika kilat
menyambar tubuh Malin dan istrinya. Anehnya, mereka berdua kemudian berubah
menjadi batu. Itulah kekuatan doa seorang ibu. Jangan sampai kita menjadi anak
yang durhaka kepada kedua orang tua.
8.
Drama tersebut bertema…
a.
suami yang setia
b.
ibu yang terlantar
c.
anak yang durhaka
d.
alam yang tak bersahabat
9.
Yang bukan merupakan tokoh dalam drama tersebut
adalah…
a. Malin
Kundang
b. Mande
c. Istri
Malin Kundang
d. Nahkoda
perahu
10.
Latar tempat dan latar waktu cerita dalam
tersebut adalah…
a. di
pantai; pada malam hari
b. di
perkampungan; pada siang hari
c. di
rumah Mande; malam hari
d. di
pantai; pada siang hari
11.
Amanat yang terkandung dalam drama tersebut
yaitu…
b. Carilah
suami yang setia
c. Merantaulah
untuk mendapat kehidupan yang lebih baik
d. Janganlah
durhaka kepada orang tua kita
Roy : Belum.
Zainal : Ah, besok ulangan? (kaget)
Rena : Iya. Kalau nilai ulangannnya jelek bisa dihukum tahu.
Zainal : Paling-paling hukumannya lari keliling lapangan bola 10 kali doang.
Rena : Bukan! Kali ini hukumannya serem, harus ikut pelajaran tambahan setiap pulang sekolah. Kamu sudah belajar, Rin? (Melirik ke arah Ririn)
Ririn : Sudah dong. Ririn gitu lho. (sambil menunjuk-nunjuk bangga ke dirinya sendiri)
Ririn : (berdoa)
Roy : Soal ini kan gampang sekali. Kalau gini kan gak akan ketahuan. (Sambil membuka kertas contekan)
Pak Asep : Bapak keluar dulu, ingat jangan mencontek atau bertanya pada teman. Dan satu lagi, jangan ribut. (keluar kelas)
Roy : Rencana dimulai! (menyilangkan kaki dan melihat kertas contekan di atas sepatunya) Ah, bukan yang ini. (bingung) Ah, yang ini nih! (sambil mengeluarkan kertas contekan dari dasi). Selesai! (sambil merebahkan diri di kursi, tersenyum puas sambil melirik teman-teman lain yang belum selesai mengerjakan)
Ririn : Hore! Nilaiku 85! (tersenyum puas)
Zainal : Hahahaha, aku dapat 65. Lumayan, ujian terdahulu cuma 60.
Roy : Lah Pak, kok nilai ujian saya cuma 50?
Pak Asep : Sebab soal nomor 11—20 di balik kertas tidak kamu isi.
Roy : Apa? Masih ada soal lagi?
Ririn : Hahahaha, kamu kalah Roy! Dengan ini saya perintahkan kamu gak nyontek lagi waktu ujian! (sambil menunjuk-nunjuk Roy dengan tertawa lepas)
Pak Asep : Apa? Jadi kamu kemarin mencontek? Oke, kalau begitu nilai kamu saya kurangi 5 poin lagi!
Roy : Aduh, apes benar aku ini! (mengacak-acak rambut)
Bacalah drama berikut untuk soal nomor 12—15!
Rena : Eh, kalian udah belajar buat
ulangan besok?
Roy : Belum.
Zainal : Ah, besok ulangan? (kaget)
Rena : Iya. Kalau nilai ulangannnya jelek bisa dihukum tahu.
Zainal : Paling-paling hukumannya lari keliling lapangan bola 10 kali doang.
Rena : Bukan! Kali ini hukumannya serem, harus ikut pelajaran tambahan setiap pulang sekolah. Kamu sudah belajar, Rin? (Melirik ke arah Ririn)
Ririn : Sudah dong. Ririn gitu lho. (sambil menunjuk-nunjuk bangga ke dirinya sendiri)
Singkat
cerita, mereka bertaruh. Siapa yang nilai ujiannya paling besar, akan jadi
pemenang dan bisa memerintah mereka yang kalah. Ririn berusaha keras untuk
belajar sedangkan Roy berjuang keras untuk membuat contekan di kertas kecil.
Hari ulangan pun tiba.
Pak Asep : Baik
anak-anak, silakan buka lembar soalnya sekarang!
Ririn : (berdoa)
Roy : Soal ini kan gampang sekali. Kalau gini kan gak akan ketahuan. (Sambil membuka kertas contekan)
Pak Asep : Bapak keluar dulu, ingat jangan mencontek atau bertanya pada teman. Dan satu lagi, jangan ribut. (keluar kelas)
Roy : Rencana dimulai! (menyilangkan kaki dan melihat kertas contekan di atas sepatunya) Ah, bukan yang ini. (bingung) Ah, yang ini nih! (sambil mengeluarkan kertas contekan dari dasi). Selesai! (sambil merebahkan diri di kursi, tersenyum puas sambil melirik teman-teman lain yang belum selesai mengerjakan)
Akhirnya
ulangan selesai. Keesokan harinya, Pak Asep membagikan kertas hasil ujian kepada
semua siswa.
Pak Asep : Ini
hasil ujian kalian. (sambil membagikan
kertas)
Ririn : Hore! Nilaiku 85! (tersenyum puas)
Zainal : Hahahaha, aku dapat 65. Lumayan, ujian terdahulu cuma 60.
Roy : Lah Pak, kok nilai ujian saya cuma 50?
Pak Asep : Sebab soal nomor 11—20 di balik kertas tidak kamu isi.
Roy : Apa? Masih ada soal lagi?
Ririn : Hahahaha, kamu kalah Roy! Dengan ini saya perintahkan kamu gak nyontek lagi waktu ujian! (sambil menunjuk-nunjuk Roy dengan tertawa lepas)
Pak Asep : Apa? Jadi kamu kemarin mencontek? Oke, kalau begitu nilai kamu saya kurangi 5 poin lagi!
Roy : Aduh, apes benar aku ini! (mengacak-acak rambut)
12.
Tokoh antagonis dalam drama tersebut adalah…
a. Pak
Asep
b. Rena
c. Ririn
d. Roy
13.
Siapakah yang mendapat nilai ulangan tertinggi
dalam cerita drama tersebut?
a.
Rena
b.
Roy
c.
Ririn
d.
Zainal
14.
Watak Pak Asep dalam drama tersebut adalah…
a. malas
b. tegas
c. pendiam
d. sombong
15.
Epilog yang tepat untuk melengkapi drama
tersebut adalah…
b. Akhirnya Roy menyadari kesalahannya dan berjuang keras
untuk belajar. Dia tidak pernah menyontek lagi saat ujian.
c. Di sebuah kelas, ada 4 siswa yang sedang bercanda ria.
Namun suasana seketika berubah tatkala mereka mendapatkan kabar bahwa besok
akan ujian.
d. Roy,
Zainal, dan Ririn sedang asyik ngobrol di kantin pada jam istirahat ketika Rena
datang membawa kabar bahwa esok hari akan diadakan ulangan.
Bacalah penggalan drama berikut untuk soal nomor 16 & 17!
Suatu pagi, Pak Guru
mengabsen murid-muridnya sebelum memulai pelajaran.
Pak Guru : Bayu ada? (sambil
membawa buku absensi)
Ketua Kelas :Tidak masuk, Pak. Izin, ada upacara agama.
Pak Guru : Dinda?
Ketua Kelas : Dispensasi, Pak. Ikut Porjar jadi atlit renang.
Pak Guru : Baik, tidak ada yang bolos, ya. Kalau ketahuan bolos,
akan Bapak berikan sanksi.
16.
Kata tidak baku yang terdapat dalam drama tersebut
adalah…
a. izin
b. dispensasi
c. atlit
d. sanksi
17.
Kramagung atau petunjuk perilaku dalam drama
tersebut yaitu…
b. (sambil membawa buku absensi)
c. Pak
Guru dan Ketua Kelas
d. Kalau
ketahuan bolos, akan Bapak berikan sanksi.
a. monolog
18.
Bagian pembukaan atau peristiwa pendahuluan
dalam sebuah drama atau sandiwara disebut…
b. dialog
c. prolog
d. epilog
Bacalah cuplikan drama berikut untuk soal nomor 19!
Ratna :
Pak, ketika ulangan minggu lalu saya, Emi, dan Candra tidak masuk. Kapan (1) saya, Emi, dan Candra bisa
menyusul ulangan?
Pak Guru : (2) Ratna, Emi, dan Candra
menyusul ulangan besok, ya.
Ratna, Emi, Candra : Baik, Pak. (bersamaan)
19.
Bagian yang bergaris bawah pada drama tersebut
dapat diganti dengan…
a. (1)
mereka; (2) mereka
b. (1)
kami; (2) kamu
c. (1)
kita; (2) kamu
d. (1)
kami; (2) kalian
20.
Bagian alur yang ditandai dengan munculnya masalah
ataupun pertikaian antartokoh drama disebut…
a. orientasi
b. komplikasi
c. resolusi
d. narasi
Bacalah penggalan dialog berikut!
Rani :
Kamu sudah tahu harganya?
Yuni :
Belum.
Rani :
Coba lihat ini. (menyodorkan selembar
kertas berisi daftar harga)
Yuni :
(kaget) […], mahal sekali harganya!
Aku pikir tidak semahal itu.
21.
Kata seru yang tepat untuk melengkapi bagian
yang rumpang adalah…
a. wah
b. astaga
c. amboi
d. oh
22.
Berikut ini yang merupakan kalimat tanya yang
tidak memerlukan jawaban (retoris) adalah…
b. Apa
yang dimaksud dengan penokohan?
c. Kamu
sudah belajar?
d. Siapa
yang menaruh buku ini di atas meja?
a. PR
ini sulit, maukah kakak membantuku?
23.
Berikut ini kalimat tanya yang mengandung
sindiran, yaitu…
b. Daripada
sendiri, bagaimana kalau kamu ikut dengan kami?
c. Mau
aku bantu?
d. Tulisan
jelek ini punyamu ya?
Guru : Masut, Masut! Kamu harus tahu, meskipun kita mempunyai ilmu hanya sedikit, namun tetap harus dibagikan kepada orang lain. (Istri Masut masuk ke ruang tamu membawa teh hangat)
Guru : Wah, ini nih yang saya tunggu-tunggu. (tersenyum)
Bacalah kutipan drama berikut!
Masut :
Guru, terima kasih atas ilmu yang guru berikan kepadaku. Apalah artinya diriku
andai tidak ada guru.
Guru : Masut, Masut! Kamu harus tahu, meskipun kita mempunyai ilmu hanya sedikit, namun tetap harus dibagikan kepada orang lain. (Istri Masut masuk ke ruang tamu membawa teh hangat)
Istri
Masut : Lebih enak kalau
ngobrolnya sambil minum teh hangat. (menyodorkan
cangkir)
Guru : Wah, ini nih yang saya tunggu-tunggu. (tersenyum)
24.
Suasana yang tergambar dalam drama tersebut
adalah…
a. santai
b. sedih
c. tegang
d.
bosan
Bacalah penggalan teks berikut!
Suatu ketika, terdapat
sebuah kerajaan yang diperintah seorang raja yang bijaksana. Raja Henry
namanya. Ia memiliki seorang anak bernama Pangeran Arthur. Pada suatu hari,
datanglah seorang pemuda pengembara. Ia menemui sang pangeran yang sedang
gundah gulana melamun di taman istana.
25.
Kata sifat yang terdapat pada penggalan teks
tersebut adalah…
a. kerajaan
b. bijaksana
c. melamun
d.
pengembara
Bacalah cuplikan drama berikut!
Surya :
Raka, sudah buat tugas Bahasa Indonesia?
Raka :
Belum. Sepertinya aku tidak bisa mengerjakannya sendiri. (sedih)
Surya :
[…]
Raka :
Wah, ide bagus. Bagaimana kalau nanti siang?
Surya :
Ok. (mengacungkan jempol)
26.
Dialog yang tepat untuk melengkapi bagian yang
rumpang pada teks drama tersebut adalah…
b. Aku
juga belum. Bagaimana jika kita kerjakan bersama? Pasti jadi lebih mudah.
c. Aku
juga belum. Tugasnya susah. Bagaimana jika tidak usah dikerjakan?
d. Jadi
anak itu mesti rajin. Aku saja sudah selesai.
a. Genta : Zafran, buang sampah pada tempatnya dong.
Kalau lingkungan kita kotor kan nggak enak dipandang mata. (memungut sampah yang dibuangnya barusan)
Bacalah cuplikan teks berikut untuk soal nomor 27 dan 28!
Genta melihat Zafran
membuang bungkus makanan sembarangan lalu menegurnya. “Zafran, buang sampah
pada tempatnya dong. Kalau lingkungan kita kotor kan nggak enak dipandang
mata,” tegurnya. “Iya, deh maaf,” ucap Zafran sembari memungut sampah yang
dibuangnya barusan.
27.
Dialog pada teks tersebut jika diubah menjadi
dialog naskah drama penulisannya yang tepat yaitu…
Zafran : Iya, deh maaf.
b. Zafran : Genta, buang sampah pada tempatnya dong.
Kalau lingkungan kita kotor kan nggak enak dipandang mata.
Genta : Iya,
deh maaf. (memungut sampah yang
dibuangnya barusan)
c. Genta : Zafran, buang sampah pada tempatnya dong.
Kalau lingkungan kita kotor kan nggak enak dipandang mata.
Zafran : Iya,
deh maaf. (memungut sampah yang
dibuangnya barusan)
d. Genta : Zafran, buang sampah pada tempatnya dong.
Kalau lingkungan kita kotor kan nggak enak dipandang mata.
Zafran : Iya,
deh maaf. Aku akan memungut sampah yang aku buang barusan.
28.
Watak Genta dalam cerita tersebut adalah…
a. peduli
kebersihan lingkungan
b. setia
kawan
c. suka
ikut campur
d. ringan
tangan
29.
Proses memilih pemain yang cocok untuk
memerankan tokoh dalam drama diistilahkan dengan…
a. reading
b. casting
c. blocking
d. running
30.
Mengatur teknis pentas, misalnya dari mana
seorang pemain harus muncul dan di mana harus berdiri ketika dialog dimainkan
agar tidak menghalangi pemain lain diistilahkan dengan…
a. reading
b. casting
c. blocking
d. running
Tidak ada komentar:
Posting Komentar