Dan akan kurindukan suatu hari nanti:
gemerincing ampul kaca beradu,
semerbak aroma formalin, penisillin, atau entah apa itu,
ruang yang semakin ke sini terasa sedingin salju,
serta malam-malam yang bisu.
biar kuhirup,
kusimak,
kukecap,
kutatap,
kudekap
menjejalkan bayang
sebelum terbang
tatkala detik itu datang
lambaikan tangan
pada kursi-kursi dan selembar kardus infus
gara-gara ningeh berita perpisahan, sekian tahun berkawan baru ku buka blogmu bli. Maap yak! hahaha. Nice puisinya, menyayat hati.
BalasHapusOk tengkyu bro pudja, sering2 mampir ya... hehe
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus