Minggu, 14 Agustus 2016

Tak Ada (lagi) Malam



Dan akan kurindukan suatu hari nanti:
gemerincing ampul kaca beradu,
semerbak aroma formalin, penisillin, atau entah apa itu,
ruang yang semakin ke sini terasa sedingin salju,
serta malam-malam yang bisu.
biar kuhirup,
kusimak,
kukecap,
kutatap,
kudekap
menjejalkan bayang
sebelum terbang
tatkala detik itu datang
lambaikan tangan
pada kursi-kursi dan selembar kardus infus


3 komentar:

  1. gara-gara ningeh berita perpisahan, sekian tahun berkawan baru ku buka blogmu bli. Maap yak! hahaha. Nice puisinya, menyayat hati.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ok tengkyu bro pudja, sering2 mampir ya... hehe

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus